Sabtu, 09 Juli 2011 @ 09.15.00  6 stares
setahun yang lalu, aku pindah ke kota ini. dengan harapan aku akan menjadi yg lebih baik bila aku mengikuti orang tuaku ..
setahun yang lalu, aku terdampar di sekolah ini, sekolah yg kata sebagian orang adalah sekolah buangan untuk anak yg ngga bisa masuk smansa. tapi sekaligus sekolah favorit nomor 2 di kota ini.

setahun yang lalu, aku menginjakkan ruang kelas di sebelah timur dekat ruang BP. dengan gelang dari jagung muda dan terong. dengan topi setengah bola di kepala dan nama dada sebesar palang di pinggir jalan berbentuk pendidikan di depan perut. dengan berdebar aku masuk ke dalam ruangan penuh orang orang yang ngga pernah kukenal debelumnya.

banyak yang berkelabang tiga disana sini, banyak yang sibuk membuat gelang dan mengiris terong masing - masing. aku hanya melangkah ke arah bangku yang ada di depan meja guru. sendiri. aku tak kenal siapa - siapa. orang asing.

hari mos pertama di mulai. hari perkenalan terhadap satu sama lain. dengan kakak OSIS yang membimbing kita. kak rindy yang membuat hati salah satu penghuni ruangan itu kepincut serta mbak dewi yang suaranya agak cempreng. 

kami memperkenalkan diri masing masing di sertai alasan kenapa kami mau masuk sma 3 sukoharjo dan memilihnya?

aku maju dengan deg degan. "nama saya addina hanif nurrahma, biasa dipanggil addina. saya berasal dari smpn 1 gresik. alasan saya masuk ke sma 3 sukoharjo karena halamannya luas, lapangannya luas dan penuh pohon"

dari semua pernyataan, hampir seluruhnya menjawab kalau mereka masuk ke sma 3 sukoharjo ini dengan alasan :

"karena saya ngga keterima di smansa"

kakak OSIS hanya terkikik geli mendengar jawaban kami, mantan kelas sembilan yang mulai mencari jati diri ini. polos.

hari pertama masa orientasi, jam sepuluh lebih. kami dikejutkan getakan senior yang lain. yang memaki dengan garang. aku hanya menatap tembok yang ada didepanku dengan lurus. "kamu mau jadi model ya? rambut disemir merah gini!" "kelabangan kamu berapa tuh? harusnya kan 5!!" "ehh kamu ngga usah cekikikan!!" "hei, kamu mau jadi model ya? sabuk segede seatbelt gitu!!"

lalu, tiba - tiba seorang senior mendekati mejaku. "ADDINA HANIF! KARTONMU ITU BERAPA!? ..ehh berapa, WARNA APA??" getaknya. "oranye kak" jawabku datar. "HARUSNYA WARNA APA?" aku menoleh ke arah sekitar. "merah kak" jawabku. "keluar!" aku lalu melangkahkan kaki keluar kelas menggabungkan diri dengan teman teman yang dijemur.

di jemur di bawah terik matahari, diam tanpa ekspresi dan harus tegang benar benar membuat badanku lemas. saat eksekusi selesai dan senior senior berhenti mengatur ini itu, aku melangkah gontai ke arah kelas. seseorang mengajakku berkenalan. "hei, boleh kenalan?" samar samar kudengar suaranya disampingku. aku hanya mengangguk pasrah. "namaku tya, kamu?" "addina .."lirihku sambil menjabat tangannya. "kamu ngga papa?" tanyanya sambil menggamit lenganku dan memapahku. "pusing .." dia mengantarkanku sampai masuk ke dalam kelas. "ngga papa kan?" tanyanya lagi. "makasih ya" kataku mengangguk lalu menyandarkan kepala ke tembok. "kamu nggak papa din?" tanya gista, teman sebangku pertamaku.

hari hari MOS kami lalui dengan tegang, santai, takut akan senior. dan setelah 3 hari, akhirnya selesai.

kami mulai mengenal satu sama lain. dan mulai mengakrabkan diri. aku yang tak mengenal siapa - siapa, hanya duduk di bangku dan menjadi kutu buku dengan buku pelajaran di hadapanku. "wah pinternya, kita harus meniru sikap ini teman - teman" ucap tika yang berdiri di depan mejaku. aku hanya tersenyum simpul. "yang rajin ya mbak" ucapnya sambil terkekeh lalu keluar kelas.

detik berganti menit berganti jam berganti hari hingga bulan ikut menaungi. 
kami mulai akrab satu sama lain. kami mulai mengerti watak masing masing. dan kami juga mulai mengerti dan berdasa desus tentang beberapa anak yang mengelompokkan dirinya sendiri. hingga akhirnya mereka terpecah dan membentuk kekuatan yg lebih besar dari sebelumnya. kami yang tidak ingin membuat perpecahan hanya bergosip dibelakang.

suatu waktu tika mendekatiku, "jangan mau din dideketin tika, nanti jadi lebay kamu!" ujar yang dibelakang. "weh, biarin addin lebay!" balas tika duduk disampingku. aku mengangkat wajah dan tersenyum. "aku kebal sama kamu" "weh, kebal katanya" teriak tika tergelak. 'aku sudha kebal' namun itu salah. aku sekarang lebay seperti kamu.

pojokan kelas yang penuh nyaman membuat kami, beberapa murid yang bandel nyaman~boong. merekalah, murid murid yang menganggap kelas sebagai salon dadakan. ada bedak, sisir, handbody, kaca, hingga parfum satu botol besar. 

pelajaran fisika, yang biasanya hanya diisi dengan bercanda. kamipun ngga pernah ngerti sebenernya, apa yang diajarkan sama guru tersebut. 

masih ingat. hari itu ulangan dadakan dari pak joko. selembar kertas di atas meja kami kerjakan dengan pikiran terbuka~maksudnya kerja rame2 mikirnya. masih ingat, fimar, pinta, bella dan qirom menarik kertasku. mengoceh menyebut, "din ..don ..din ..don" membuatku terkikik. saat pak joko mendekat, mereka gelagapan melempar kertas jawabanku. aku tergelak. 

masih ingat. masih pelajaran yang sama dan guru yang sama namun di semester yang sudah berbeda. pak joko habis kesabarannya dan menyuruh kami ulangan dadakan(lagi). soal sudah di bagi. untuk sebelah kanan kode A sebelah kiri kode B. tahulah kami. menggerombol sendiri dengan kode soal yang sama dan menjawab ramai - ramai. tak mempedulikan pak joko yang mengamati kami. sementara aku menjawab, neno menungguku menyelesaiakn jawaban dan mulai mematut wajahnya di cermin. memainkan sisir di kepalanya dan membagi rambutnya untuk diikat. aku tersenyum.

tanggal 18 juni 2011 ..

aku berjalan menyusuri koridor dan melihat teman temanku menanti orang tua mereka yang didalam kelas. mbak sepupuku kemudian masuk mengikuti hal yang sama seperti wali murid lain. aku menggabungkan diri dengan yang lain. berdebar. apa aku naik kelas? apa aku masuk jurusan ipa, ips, atau bahasa? apa aku akan sekelas dengan kalian? pertanyaan mereka terngiang di pikiranku. aku hanya menyemangati mereka dan menjawab dengan senyum simpul. karena aku tahu, aku harus merahasiakannya dari mereka. 

pulang dengan perasaan agak kecewa karena peringkatku turun satu tingkat. dan agak kecewa karena aku tak bisa memberikan perpisahan terakhir bagi mereka. 

tanggal 28 juni 2011 ..

aku ke sekolah ini dengan bapak. mengurus surat surat kepindahan. tak ada teman yang tahu. aku menuju ke ruang guru setelah menerima sms dari bu haniek. "kamu ngapain pindah? udah nggak sayang aku po?" tanya bu haniek. "benci sama pelajaran bilogi po?" tanya bu widayah. "bukan gitu bu, ibu yang minta kembali. aku ya bingung sebenernya" aku menundukkan kepala. "kamu mondok aja di rumahku, nanti sekolah bareng aku" ujar bu haniek lagi. "maunya bu, tapi ngga boleh" kataku menahan air mata. "ya sudah, kamu semoga sukses ya di sana. padahal eman eman, kamu pinter kok pindah. hilang anakku satu meninggalkan ibu" ucap bu haniek. aku pamit dengan segera. bahagia, sedih. jadi satu.


satu tahun, aku disini. membagi ilmu membagi perasaan dengan kalian. sepuluh tiga yang jadi tempat persinggahanku sementara menjadi cerita kecil dihatiku. ada suka, duka, tawa, canda, kebencian, dendam, permusuhan, cinta, semua bercampur dalam kelas ini. terima kasih ya arsega (arek sepuluh tiga) , kalian sudah tahu watakku sebenernya, aku juga sudah tau kalian sebenernya. terima kasih udah mau bagi tempat untukku diruang kecil itu, maaf aku ngga bisa bilang ke kalian semua tentang ini, karena aku ngga mau berkoar. terima kasih. satu tahunku berharga karena kalian. miss you ..

sukoharjo, 9 juli 2011

addina hanif nurrahma

kunjungi blog lain saya di cuap cuapku dan kunjungi toko online saya di my online shop :)

Label: ,