Minggu, 11 Oktober 2015 @ 10.44.00  0 stares
Well mungkin ini terbaca aneh, tapi masa bodoh saja karena aku ingin menyimpannya disini..


10 oktober 2015

dimulai denganku yg langsung meluncur ke rumahmu, menagih janjimu yg katanya mau ajak sarapan. Diperjalanan selalu dipusingkan dengan pertanyaan, 'mau makan dimana? Makan apa?' Itu yg kau tanyakan padaku, seperti 4 tahun lalu. aku hanya menjawab, 'mau ke samping univet? Tempat kita sarapan pertama kali?' Diiringi tawa kita berdua. Ya, tempat kenangan kita berdua karena setelah sarapan 'grogi' itu, perut kita sakit seharian. Aku masih mengingatnya jelas.
Selesai sarapan kembali lagi ke rumahmu. Harusnya aku juga pamit kembali ke rumahku, tapi rasanya aku tidak ingin pergi bila kamu tak ikut denganku. Aku menundanya satu jam lebih agar bisa lebih lama denganmu. Dan tepat saja pilihanku, karena aku bisa mencubit pipimu, menggencet hidungmu, menggelitik pinggangmu, hanya demi mendengar tawamu. Itu yang aku inginkan. aku senang sekaligus sedih, karena harus segera kuakhiri pertemuan singkat kita.


Sudah hampir pukul 16 dan tidak ada kabarmu yang katanya mau ke kota sebelah, melunasi janji 3 bulan lalu yang tertunda. dengan pesan aingkat darimu bahwa aku harus menjemputmu, meluncurlah ke rumahmu lagi.
Perjalanan satu jam lebih, menaiki bukit yang lumayan curam. Akhirnya, kita sampai disana dan kau melunasi janjimu 3 bulan lalu. walau hanya setengah jam kurang disitu, setidaknya aku bahagia karena melewati senja di lapangan paralayang bersamamu sore itu.


Hari sudah gelap, kembali ke parkiran motor dan kau terlihat panik mendapati kunci motor tidak ada di kantongmu. Mengangkat jok motor ke atas demi menarik jaketmua dari dalam jok dengan asumsi kunci tertinggal di dalam jaket, tapi nihil. Kita sama2 panik. Hari sudah gelap dan kita belum bisa pulang. Lalu seorang lelaki menghampiri kita dan menyerahkan benda kecil yg membuat kita panik. 'Tertinggal di jok' katanya. Aku hanya bisa gemas dan mencubit pipinya.
sisa perjalanan pulang, kita menghabiskan waktu dengan bernostalgia, mengingat kenangan2 kita 4 tahub terakhir. Sejak kau pulang untuk pertama kali, ke pantai mana kita saat kau pulang yang kedua kali, hingga saat hubungan kita terbongkar oleh mamaku.

hari ini, aku senang. Sangat senang bisa beberapa jam bersamamu, mendengar tawamu dan mendapat sapuan lembut di pipiku sebelum aku pamit pulang. Terima kasih untuk hari lalu, hari ini dan hari esok, kamuku..
Rabu, 08 Juli 2015 @ 10.34.00  0 stares
setelah lebih dari satu tahun aku hiatus, 
akhirnya bisa juga mengmpulkan seluruh kekuatan untuk menulis di blog ini, btw aku ganti nama url nya biar ga kelihatan alay. haha, masa sudah 20 tahun masih alay, malu sama umur hahaha..

hari ini delapan juli 2015,
ngga kerasa udah lama aku punya blog acak-adut seperti ini. awalnya hanya iseng2 tugas dari SMP, akhirnya ketagihan nulis yang ga penting dan suka mainan kode HTML.

hari ini iseng-iseng buka timeline facebook tahun 2010, 
baca-baca tulisan status yang ternyata dulu hampir setiap jam dan setiap momen aku tulis. entah hanya jatuh, sakit hati, sebel sama orang dan lain sebagainya. aku jadi menyadari, dulu seorang addina ini benar-benar alay. padahal sekarang demen banget ngatain orang alay haha.
memang benar, alay adalah satu tahap menuju ke-kedewasaan seseorang.

ternyata memang benar, facebook ini adalah live journalku.
ibarat buku harian yang gak akan pernah habis halamannya, dan orang lain bisa ikut-ikut menuangkan curhatannya di sini. 
membuka satu persatu tanggal pada timeline facebook seolah menjadi mesin waktu bagi diriku sendiri.

teringat, 
ada satu masa dimana aku begitu mempercayai seorang teman yg baru kukenal dalam waktu 3-5 bulan, mencurahkan semua uneg-unegku tentang orang lain, membeberkan kekesalanku terhadap kawan yang lain. namun keesokan harinya, dia menjadi teman baik dari subjek ceritaku selama itu.

ada satu masa dimana aku selalu menulis setiap saat mengenai perasaan yang membuncah dikala jatuh cinta, hampir dua tahun. namun hanya butuh sebulan aku berpindah hati. dan perasaanku lebih dalam dari yang sebelumnya. di momen ini aku hanya tertawa getir. menyesal? tidak. bahagia? tidak juga. entah, yang ada hanya keinginan untuk tidak membicarakan momen ini untuk kedepannya lagi.

ada satu masa dimana aku mengidolakan seseorang begitu kerasnya, seketika aku menemukan titik buruknya dan membencinya seperti aku tak pernah mengidolakannya.

dan ada satu masa disaat aku mendapat notifikasi siapa yg berulang tahun hari ini. 
muncul namanya di pojok kiri bawah, dan seketika aku melihat tanggal hari ini. ya, tanggal hari ini dulunya adalah tanggal yang selalu aku ingat dan aku tunggu. tanggal hari ini milik seseorang yang dulunya menyita seluruh pikiranku selama beberapa tahun.

------
Senin, 13 Januari 2014 @ 18.41.00  4 stares
kalian pasti tahu judul post ini aku ambil dari mana, kecuali kalian hidup di pedalaman yg ga tau apa itu bioskop (tapi tahu blog). oke, judul itu aku pinjem dari film animasi turbo yg versi lengkapnya adalah tidak ada mimpi yang terlalu besar dan tidak ada pemimpi yang terlalu kecil.

di sore yang syahdu ini, iseng2 aku buka fesbuk untuk mengisi kekosongan waktu (padahal tugas numpuk). saat aku melihat timeline di fesbuk, ada salah satu teman ku sejak SMP mengirimkan post berupa video dari berlin sana. aku sedikit iri melihatnya.

sedikit bercerita tentang temanku ini, sejak SMP kelas 3 aku mengenal nya. dia berbadan mungil dan sering dikata2in oleh teman2 kami yang lain. tapi dia tidak pernah marah dan malah tertawa bila mendengarnya. SMP ku dulu merupakan salah satu SMP favorit se kabupaten yang saingannya bisa sampai ribuan. dan untuk masuk situ emang harus ngalahin saingan lain yang bisa dibilang mereka itu wow! 

setelah lulus dari SMP, aku fikir temanku yg berbadan mungil ini bakal masuk ke SMA yang juga favorit di kabupaten seperti teman2 SMP lainnya. tapi ternyata dia malah berada di SMA yg notabene kalo diurutkan dari yang paling bagus, SMA ini menduduki peringkat ke tiga sekabupaten. karena aku juga sekolah di sini.

ternyata temanku ini masih sama saja seperti waktu SMP dulu. dia masih bawel dan suka ikut di berbagai kegiatan sekolah. aku fikir dia seperti teman2 lain kebanyakan yang suka ikut kegiatan ini itu biar dikata anak gaul sibuk. pemikiranku ternyata ditampik sedikit dengan spanduk yang lumayan besar bahwa dia menjuarai fisika nasional dan mengikuti olimpiade fisika internasional.

tapi, pemikiran egoisku masih saja menganggap remeh. "ah mungkin dia lagi bejo (beruntung) aja isa sampe juara" dan aku masih terus menganggapnya remeh. hingga kami masuk di kelas 3 SMA dan hendak lulus. aku mendengar dari guru BK kalau dia ingin melanjutkan ke jerman. pemikiranku masih sama, "ah paling juga cuma tren2an aja sih. ujung2nya di indonesia juga". tapi guru BK ku ini terus bercerita bagaimana kekeuhnya temanku ini untuk ke jerman. dari mencari informasi tentang perguruan tinggi disana, bagaimana hidup disana, hingga mengirim email ke kedubes Jerman bagaimana caranya agar dia bisa melanjutkan study nya ke Jerman. 

sebenarnya waktu itu, guru BK kami menyarankan dia untuk mencoba dulu mendaftar di PTN, karena waktu itu juga sedang masa pendaftaran SNMPTN dan untuk menyikapi perihal orang tuanya yg agak kurang setuju jika dia melanjutkan ke Jerman sana. tapi sekali lagi, ternyata mimpinya itu kuat sekali. entah apa yang membuat dia sangat ingin berada disana. 

SNMPTN tahun lalu dia mencoba mendaftar di FK UI. kalo dilihat dari nilai rapotnya, aku pikir sih bakal nyangkut, tapi ternyata saat pengumuman tiba dia dinyatakan lolos, aku fikir dia bahagia karena mimpinya ke Jerman masih dapat ia raih. 

 hingga beberapa bulan setelah kelulusan, aku jarang berkontak2an dengan dia kecuali lewat fesbuk. dan tanggal 8 januari dia resmi berangkat ke Jerman. mimpi yang dia tanam menjadi nyata. saat aku membuka timeline fesbuknya ternyata banyak yang bangga kepadanya. termasuk aku sendiri yang dulu sempat sedikit meremehkannya.

disini, aku berfikir sama seperti film animasi Turbo itu. memang, siapa saja bisa bermimpi dan membuat mimpi itu menjadi nyata kalo kita benar2 ingin mimpi itu menjadi nyata. kalo hanya sekedar bicara tanpa aksi, ya sama saja seperti hoax. :)
Sabtu, 05 Oktober 2013 @ 19.25.00  1 stares
iseng - iseng ngga ada kerjaan, beberapa hari ini, saya sebagai mahasiswa kupu - kupu (kuliah pulang kuliah pulang) *iya dongs sekarang dhinna udah kuliah bukan anak es em a lagiiii xD* sering banget buka ef be. bukan, bukan karena saya lagi banyak pulsa modem ato apa *p.s di asrama saya pake wifi xD* tapi karena menyibukkan diri :D

iyalah, disaat yg lain kuliah pulang sore terus ngerjain tugas, saya hanya pulang, guling - gulig di kasur, denger radio, maen instagram aja -_- yaudin deh daripada nganggur dan ngga memanfaatkan fasilitas asrama yg disediakan gratis akhirnya tiap nganggur saya ef bean xD

nah iseng - iseng ef be an, saya ngeliat salah satu status adek kelas saya waktu di SMA dulu, bikin ngakak sih tapi ada pelajaran yg bisa saya ambil dari status dia


ada dua pelajaran yang bisa aku ambil dari status fesbuk yg berdasarkan pengalamannya itu.

1. doa teraniaya itu mujarab sekali
yap, ternyata hadist nabi muhammad saw ini bener2 terjadi di dunia nyata *biasanya di sinetron aja sih* dia yang kebetulan sedang teraniaya karena dihukum, mengatakan hal yang sekaligus doa orang teraniaya itu, walau doanya agak gak bener juga sih -_-

2. mulutmu harimaumu
nah, ini nih yang sering banget orag tua kita bilang. ga hanya ortu aja.. orang2 lain juga bilang kalo mulutmu harimaumu. perkataan itu mencerminkan dirimu. perkataan itu lebih tajam daripada pedang. dlsb lah pokoknya. intinya pikirkan dulu sebelum kita bertindak. apa dampaknya kalo kita ngomong gini, ngelakuin gini.. karena prinsipku cuma satu, apa yg terjadi di dunia ini ga ada yg kebetulan dan pasti ada sebabnya. 

maka dari itu, cobalah keep calm dan pikirkan semua dengan baik sebelum bertindak :)